Jakarta, CNN Indonesia – Manajer timnas taekwondo Indonesia, Pino Indra Perdana menyebut kegagalan tiga atlet tampil di Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 karena masalah teknis.
Ketiga atlet itu adalah: Mariska Halinda (kelas 49kg), Muhammad Basam Raihan (58kg) dan Adam Yazid Ferdiansyah (68kg).
Baca juga : PON XX PAPUA 2021, TIM TAEKWONDO JABAR PASTIKAN KESEHATAN ATLET
Tiga atlet tersebut tidak bisa bertanding meskipun sudah tiba di Amman, Yordania, tempat digelarnya Kualifikasi Olimpiade Tokyo.
Menurut Pino, pihaknya sudah menyelsaikan pendaftaran secara manual dengan membalas email pendaftaran sesuai tahapan. Dijelaskan Pino, terdapat dua pendaftaran kejuaraan taekwondo yang menjadi Kualifikasi Olimpiade Tokyo: secara manual dan online.
Sementara itu, pendaftaran online dilakukan admin dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) langsung melalui GMS atau Global Management System. Namun untuk proses dan kelanjutannya, Pino mengaku tidak mengetahui.
“Yang saya lakukan sebagai manajer yaitu melakukan pendaftaran secara manual. Lebih ke administrasi soal akomodasi, urusan visa dan kebutuhan di sana. Hotel dan makan sudah di fasilitasi, kemudian nomor visa nomor pasport sudah saya lakukan. Termasuk pembayaran sudah saya lakukan sejak 27 April lalu,” kata Pino kepada CNNIndonesia.com, Senin (24/5).
“Saya melakukan pendaftaran manual melalui email langsung ke OC atau panpelnya. Ada tahapannya semua kita ikuti. Soalnya kan agak ketat soal Covid-19, jadi ada beberapa formulir berkaitan sama medis,” ucap Pino menambahkan.
Informasi tentang latar belakang penyakit terkait orang tua juga diminta penyelenggara. Pino menerangkan, seluruh urusan berkaitan dengan medis dan protokol kesehatan menyangkut Covid-19 dilakukan manajemen timnas.
Dalam pendaftaran itu, Pino menyebut ada yang berbeda antara OC dan GMS. Secara manual pendaftaran tiga atlet Indonesia sudah masuk, namun dari GMS datanya belum masuk.
Pino menyebut sudah membayar US$3.150 untuk akomodasi ketiga atlet selama di Yordania. Serta membayarkan uang pendaftaran sebesar US$100 per orang, atau total pendaftaran US$300 yang sudah masuk ke panitia penyelenggara pada 27 April atau sbelum penutupan pendaftaran pada 30 April 2021.
“Bahkan pada 6 Mei saya tanya lagi ke panitia penyelenggara apakah ada kelengkapan administrasi yang masih kurang? Kata mereka sudah beres semua, karena mereka tidak tahu info dari GMS,” tutur Pino.
Berbekal pendaftaran manual itu, akhirnya tiga atlet tersebut berangkat ke Amman dari Korea Selatan, tempat pemusatan latihan (TC) tim taekwondo Indonesia selama enam minggu terakhir pada Minggu (17/5).
Baca berikutnya : EMAS THAILAND DI OLIMPIADE TOKYO JADI TAMPARAN BAGI TAEKWONDO INDONESIA
1 komentar
PON Papua: Nicholas Armanto, Bintang Baru Taekwondo dari Kota Bekasi, Senin, 18 Okt 2021
[…] Baca juga : ALASAN TIMNAS TAEKWONDO GAGAL TAMPIL DI KUALIFIKASI OLIMPIADE […]